b9XScSiP5uprs4OZDaq3ViZP3v7bKOTFGF0XWHYM
Bookmark

Makna Sejumlah Makanan Saat Perayaan Imlek



Inilah Makna Sejumlah Makanan Saat Perayaan Imlek. Perayaan tahun baru Imlek atau “Sintjia” merupakan suatu kegiatan yang penuh dengan simbol dan makna bagi masyarakat Tionghoa.
Perayaan Imlek merupakan penggambaran sejumlah harapan masyarakat Tionghoa seperti keselamatan, kemakmuran dan kesejahteraan. Selain itu, Imlek dianggap sebuah introspeksi diri sebagai manusia terhadap apa yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Sebagaimana lazimnya sebuah ritual yang dilakukan masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek juga dilengkapi dengan berbagai macam ‘sesajian’ yang sarat makna di baliknya. Pemilihan perlengkapan sesajian tidak berdasarkan keinginan sendiri masyarakatnya, melainkan melambangkan dunia serta nilai-nilai keagamaan.
Perlengkapan sesajian ini terdiri atas makanan dan benda -benda diantaranya:
Lumpia
Lumpia dalam bahasa Mandarin disebut chun juan. Juan berarti gulungan dan chun berarti musim semi. Kehadiran lumpia mempunyai makna harapan, agar semua manusia dapat lebih meningkatkan rasa cinta kasih kepada sesama.
Interpretasi dari kata gulungan bahwa manusia di seluruh bumi ini bersatu tanpa memandang perbedaan seperti halnya gulungan tersebut.
Bakmi goreng, bihun, mie panjang umur.
Hidangan ini biasa disebut siu mi atau shou me yang artinya panjang umur. Hidangan melambangkan sebuah harapan agar para penganut Konghucu mendapat umur panjang sehingga lebih meningkatkan kebajikan kepada Thian.
Kue keranjang
Kue ini dalam bahasa Mandarin disebut nian gao atau kue tahun baru. Kue keranjang dihidangkan dengan cara menyusun ke atas dengan mangkok merah di bagian atasnya.
Memiliki simbol agar di tahun baru berlimpah rezeki seperti halnya tumpukan kue keranjang tersebut.
Samsing
Merupakan hidangan yang teridiri atas tiga jenis binatang yaitu babi, ayam dan ikan yang mewakili tiga alam yaitu darat, udara dan air. Samsing merupakan sebuah simbolisasi janji dan sumpah masyarakat penganut Tionghoa kepada Thian untuk segera memperbaiki kesalahan.
Tanghun
Adalah hidangan berupa sup ikan atau sup daging. Kata hun selain berarti ikan juga berarti kegelapan. Makna hidangan tanghun adalah segala kegelapan atau nasib buruk di tahun lalu diharapkan hilang dan berganti dengan yang baik dan penuh keberuntungan pada tahun baru.
Lontong Capgome
Sebenarnya lontong Capgome hanya ada di Indonesia dan tidak ditemukan di negeri Tiongkok. Munculnya makanan ini dalam setiap ritual perayaan Imlek melambangkan akulturasi budaya yang harmonis antara Indonesia dan Tionghoa. Dengan perayaan ini diharapkan kerukunan dan toleransi beragama tetap terjaga.
Tebu
Tebu adalah jenis tanaman yang tumbuh berumpun, hal ini bagi masyarakat Tionghoa bermakna keluarga merupakan sebuah rumpun atau satu kesatuan sehingga dalam keluarga kebersamaan harus tetap dijaga.
Tebu dalam bahasa Mandarin, ganzhe, gan ‘manis’. Simbol kehadiran tebu selain mempererat persaudaraan juga bermakna bahwa hidup itu harus manis atau kebaikan dan cinta kasih manusia harus terus tumbuh dari kecil sampai dewasa seperti halnya tebu yang semakin tua semakin manis.
Theeliau
Hidangan yang terdiri atas tiga jenis manisan dari buah-buahan yaitu gula batu dari hasil olahan tebu, lengkeng kering yang masih berkulit dan manisan labu yang disebut tangkwee.
Dalam bahasa Mandarin manisan disebut dengan ‘guofu‘ manisan buah yang diawetkan. ‘Fu’ bermakna kebahagiaan, kejayaan.
Makna kehadiran makanan ini dalam perayaan Imlek adalah manusia harus selalu bersikap manis dan berbuat kebaikan kepada sesama dan kebaikan tersebut harus tetap awet dan dijaga agar tidak berubah menjadi tingkah laku yang buruk.
Lima macam buah-buahan tidak berduri (Ngo koo)
Terdiri dari pisang, jeruk, buah lie, delima dan semangka. Buah yang wajib hadir dalam perayaan Imlek adalah pisang dan jeruk, sedangkan sisanya bisa digantikan buah yang lain.
Pisang dalam bahasa Mandarin disebut xiangjiao. Xiang yang artinya disukai, digemari atau biasa juga bermakna membantu, menolong. Karena tanaman pisang hanya berbuah sekali dalam hidupnya dan sebelum mati tumbuh tunas-tunas baru disekitarnya.
Dalam pandangan masyarakat penganut Konghucu hal itu melambangkan bahwa manusia sebelum meninggal, harus melakukan kebajikan dan memiliki keturunan serta harus bisa menjadi panutan bagi generasinya.
Buah lie mengandung filosofi, manusia wajib mematuhi peraturan Tuhan dan peraturan yang berlaku di masyarakat atau negara. Sesuai makna kata lie, setia, manusia harus setia kepada ajaran agama, dan kaidah-kaidah bernegara dan bermasyarakat.
Delima dalam bahasa Mandarin disebut shiliu. Shi artinya teladan. Buah ini memiliki makna dan filosofi bahwa manusia harus menjadi teladan bagi manusia lainnya dan senantiasa berbuat kebaikan.
Jeruk disebut kiet ‘rahmat’ dalam bahasa Mandarin. Buah ini melambangkan bahwa setiap orang yang berbuat baik pasti akan memperoleh rahmat dari Tuhan.
Semangka dalam bahasa Mandarin, Xigua. Xi bermakna ‘belajar’. Hadirnya buah ini dalam perayaan Imlek melambangkan manusia harus terus belajar demi peningkatan kualitas diri dan terus meningkatkan sifat cinta kasih dan kebajikaan dalam dirinya.
Arak
Arak atau dalam bahasa Mandarin jiu memiliki arti menolong, memberi bantuan. Arak yang merupakan hasil permentasi air tape beras atau ketan, memiliki banyak kegunaan, seperti penghangat badan di musim dingin, campuran obat-obatan tradisional dan juga penyedap masakan.
Minuman ini melambangkan manusia harus bermanfaat bagi masyarakat lainnya. Arak yang disajikan di atas altar antara tiga sampai dengan dua belas cawan merupakan sebuah persembahan kepada leluhur sebagai ucapan selamat jalan untuk menyatu dengan Tuhan.
Sam poo
Sam poo terdiri atas teh, bunga, dan air jernih. Teh dan air jernih memiliki simbol dari sifat yin (teh) dan yang (air jernih). Bunga merupakan simbol perwakilan garis penghubung antara sifat yin dan yang.
Hal itu melambangkan dan mengandung nilai bahwa di dalam jiwa manusia sifat yin dan yang harus selalu tetap berdampingan dan manusia harus menjaga keseimbangan antara kedua sifat tersebut.
Posting Komentar

Posting Komentar