b9XScSiP5uprs4OZDaq3ViZP3v7bKOTFGF0XWHYM
Bookmark

Risiko Kesehatan Keseringan Lembur

Risiko Kesehatan Keseringan Lembur
Risiko Kesehatan Keseringan Lembur


Bekerja lembur mungkin bisa saja dilakukan sesekali jika mendesak termasuk juga untuk para gamers yang suka main pada jam malam. Namun jika dilakukan hampir setiap hari, tentu ada risiko kesehatan di balik itu. Berikut beberapa risiko kesehatan yang harus dihadapi saat terlalu sering bekerja lembur.

1. Kecanduan Stimulan 
Untuk mengatasi kerja lembur, orang lebih sering mengkonsumsi kafein dan nikotin. Padahal stimulan bersifat adiktif dan dapat memicu komplikasi di kemudian hari. Kecanduan kafein dan nikotin juga cenderung membuat seseorang mudah cemas dan mengalami gangguan tidur.

2. Gangguan Pencernaan
Menurut sejumlah studi, kerja lembur dan kebiasaan makan tidak teratur memicu banyak gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, diare, konstipasi, dan heartburn. Ini umumnya disebabkan kurangnya konsumsi air.

3. Penyakit jantung
Menurut Sebuah studi yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology, menunjukkan bahwa bekerja lembur meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 80 persen. Studi tersebut menemukan, karyawan yang sering bekerja lembur secara signifikan rentan menderita serangan jantung dan stroke.

4. Insomnia
Saat orang bekerja lembur, mereka mengabaikan pentingnya mendapat tidur dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Dengan begitu, risiko insomnia mereka pun meningkat. Insomnia merupakan gangguan sulit untuk memulai dan menjaga tidur.

5. Diabetes
Diabetes merupakan risiko kesehatan lainnya yang dihadapi seseorang yang sering bekerja lembur. Ini karena kecenderungan orang bekerja lembur yang sulit mengontrol kebiasaan makan dan olahraga atau bergerak aktif.

6. Obesitas
Beberapa studi menunjukkan, bahwa orang yang rutin bekerja lembur lebih mungkin mengalami obesitas dibanding mereka yang tidak. Hampir sama seperti diabetes, hal ini dipicu oleh sulitnya mereka untuk mengontrol kebiasaan makanan dan olahraga.

7. Depresi
Mereka yang bekerja setiap hari rata-rata minimal 11 jam di kantor memiliki peluang dua setengah kali lebih tinggi mengalami depresi ketimbang rekannya yang bekerja hanya tujuh atau delapan jam setiap hari.
Kepala Departemen Psikiatri di Lenox Hill Hospital New York City Bryan Bruno mengatakan, kerja selama berjam-jam di kantor bisa menyebabkan depresi dalam beberapa cara, seperti menciptakan konflik keluarga, akibat meningkatnya kadar kortisol (hormon stres). Selain itu, ketidakamanan dan kurangnya waktu tidur juga dapat membantu menjelaskan peningkatan risiko depresi.

8. Menurunnya kesuburan
Khususnya pada pria, bekerja lembur juga diketahui memicu banyak gangguan yang berhubungan dengan kesuburan, seperti kemandulan, disfungsi ereksi, menurunnya jumlah sperma, dan menurunnya gairah seksual. Hal tersebut berhubungan dengan kecanduan stimulan yang kerap dialami pekerja lembur.


berbagai sumber
Posting Komentar

Posting Komentar